Mencintai Proses Belajar, Bukan Hanya Hasil
![]() |
Sumber: Foto edit by ChatGPT Image |
Mencintai Proses Belajar, Bukan Hanya Hasil
Oleh Nor Alita Hana Muf'ida
Di dunia pendidikan, kita terlalu fokus pada nilai di raport. Tak jarang, anak pun akhirnya tumbuh dengan anggapan bahwa belajar hanya tentang mendapatkan nilai tinggi. Belajar itu bukan soal nilai angka di atas kertas, tapi tentang bagaimana anak memahami sesuatu, berani mencoba, belajar dari kegagalan, dan terus berkembang.
Sebagai orang tua, kita punya peran penting untuk mengarahkan cara pandang anak terhadap belajar. Tugas kita adalah membantu mereka melihat bahwa proses belajar menyenangkan, bermakna dan layak dicintai, bukan sesuatu yang hanya dilakukan demi nilai. Bagaimana cara mengenalkan makna belajar pada anak? Berikut beberapa langkah sederhana yang bisa dilakukan di rumah:
Pertama. Berikan apresiasi pada usaha, bukan hanya hasil. Ketika anak menyelesaikan tugas, ucapkan, “Ibu bangga kamu sudah berusaha keras,” bukan hanya, “Wah, nilaimu bagus sekali!” Ini membantu anak memahami bahwa usaha mereka dihargai, bukan sekadar hasil akhirnya.
Kedua. Ajak anak merefleksikan prosesnya. Setelah belajar atau mengerjakan sesuatu, tanyakan: “Bagian mana yang paling kamu suka?” atau “Apa yang paling menantang tadi?” Pertanyaan semacam ini melatih anak mengenali pengalaman belajarnya, bukan hanya menyelesaikan tugas.
Ketiga. Jadikan belajar bagian dari keseharian. Belajar tak harus duduk diam di meja. Ketika anak membantu memasak, maka kita bisa mengenalkan bahan-bahan makanan, ukuran bahan yang digunakan, proses perubahan wujud bahan, atau menghitung waktu proses memasaknya. Ini cara alami yang dapat memberikan pengalaman bermakna dalam belajar anak.
Keempat. Berbagi cerita tentang belajar yang menyenangkan. Ceritakan pengalaman ibu atau ayah ketika belajar suatu hal. Dari belum bisa, menjadi bisa. Dari bisa, menjadi terbiasa. Ini memberi pesan bahwa belajar itu wajar jika tidak langsung bisa.
Kelima. Hindari membandingkan anak dengan yang lain. Setiap anak punya irama belajar masing-masing. Fokus pada perkembangan mereka sendiri akan membuat anak merasa aman dan percaya diri.
Jika anak dibiasakan melihat belajar sebagai proses, bukan sekadar angka, mereka akan lebih berani mencoba, lebih ingin tahu, dan lebih menikmati perjalanan mereka menuju pemahaman yang sesungguhnya. Sebab, kecintaan pada proses belajar adalah bekal abadi, lebih bernilai dari angka yang tercetak di atas kertas. Sebagai orang tua, mari kita dukung dan mengapresiasi anak dalam proses belajarnya agar belajarnya menjadi menyenangkan dan bermakna.
Posting Komentar untuk "Mencintai Proses Belajar, Bukan Hanya Hasil"