Cara Sederhana Menggali Minat Anak Sejak Dini
 |
| Sumber: Foto edit by ChatGPT Image |
Cara Sederhana Menggali Minat Anak Sejak Dini
Oleh Nor Alita Hana Muf'ida
Aktivitas ringan dapat membantu orang tua melihat potensi anak. Setiap anak terlahir memiliki keunikan masing-masing dengan rasa ingin tahu yang besar. Mereka senang mencoba, menyentuh, bertanya, dan mengeksplorasi hal-hal baru di sekitar mereka. Peran orang tua bukan hanya menjaga dan mengarahkan, tapi juga menjadi pencermat yang peka terhadap bibit minat dan bakat anak sejak usia awal.
Sebenarnya, untuk menggali minat anak tidak selalu harus melalui tes bakat atau program khusus. Justru sering kali, minat anak akan dapat terlihat dari aktivitas sehari-hari yang sederhana. Misalnya, saat anak senang menyusun balok dan bermain puzzle, bisa jadi mereka memiliki ketertarikan pada hal-hal yang bersifat visual dan logis. saat anak menyukai kegiatan bernyanyi, menari, atau bermain peran, mungkin mereka lebih unggul di sisi seni dan ekspresi.
Berikut beberapa kegiatan ringan yang bisa orang tua lakukan untuk membantu mengenali minat anak:
Bermain bersama tanpa skrip.
Biarkan anak memilih permainan dan perhatikan bagaimana mereka mengembangkan ide saat bermain. Ini dapat memberikan petunjuk tentang cara berpikir dan kreativitas mereka.
Membacakan cerita, lalu berdiskusi.
Setelah membacakan buku, ajaklah anak membicarakan isi cerita, tokoh yang disukai atau sikap yang dapat kita contoh. Jawaban mereka akan menunjukkan sejauh mana daya berpikir kritis, empati, atau imajinasinya.
Mengajak anak membantu aktivitas di rumah.
Menyapu, menata meja, atau memasak bisa jadi kesempatan untuk melihat ketekunan, kerapian bahkan antusiasme mereka terhadap kegiatan praktis.
Memberi waktu untuk “bosan”.
Saat anak bosan, kreativitasnya justru biasanya akan muncul. Perhatikan apa yang mereka lakukan saat tidak diberi arahan seperti menggambar, membuat sesuatu, atau hanya mengamati lingkungan sekitar.
Intinya, jangan buru-buru menilai anak "tidak berbakat" hanya karena belum menunjukkan hasil konkret. Kadang, yang dibutuhkan hanyalah ruang, waktu, dan orang tua yang siap mendampingi dan memperhatikan. Pendekatan yang santai namun penuh perhatian, dapat kita mulai dengan menangkap sinyal-sinyal kecil tentang apa yang disukai anak sehingga nantinya bisa menjadi dasar untuk mendukung minat dan potensi mereka tumbuh dengan alami.
#griyabelajaralita #20harijadibuku #GuruInspiratif #JoeraganArtikel #day5
Aktivitas ringan dapat membantu orang tua melihat potensi anak. Setiap anak terlahir memiliki keunikan masing-masing dengan rasa ingin tahu yang besar. Mereka senang mencoba, menyentuh, bertanya, dan mengeksplorasi hal-hal baru di sekitar mereka. Peran orang tua bukan hanya menjaga dan mengarahkan, tapi juga menjadi pencermat yang peka terhadap bibit minat dan bakat anak sejak usia awal.
Sebenarnya, untuk menggali minat anak tidak selalu harus melalui tes bakat atau program khusus. Justru sering kali, minat anak akan dapat terlihat dari aktivitas sehari-hari yang sederhana. Misalnya, saat anak senang menyusun balok dan bermain puzzle, bisa jadi mereka memiliki ketertarikan pada hal-hal yang bersifat visual dan logis. saat anak menyukai kegiatan bernyanyi, menari, atau bermain peran, mungkin mereka lebih unggul di sisi seni dan ekspresi.
Berikut beberapa kegiatan ringan yang bisa orang tua lakukan untuk membantu mengenali minat anak:
Bermain bersama tanpa skrip.Biarkan anak memilih permainan dan perhatikan bagaimana mereka mengembangkan ide saat bermain. Ini dapat memberikan petunjuk tentang cara berpikir dan kreativitas mereka.
Membacakan cerita, lalu berdiskusi.Setelah membacakan buku, ajaklah anak membicarakan isi cerita, tokoh yang disukai atau sikap yang dapat kita contoh. Jawaban mereka akan menunjukkan sejauh mana daya berpikir kritis, empati, atau imajinasinya.
Mengajak anak membantu aktivitas di rumah.Menyapu, menata meja, atau memasak bisa jadi kesempatan untuk melihat ketekunan, kerapian bahkan antusiasme mereka terhadap kegiatan praktis.
Memberi waktu untuk “bosan”.Saat anak bosan, kreativitasnya justru biasanya akan muncul. Perhatikan apa yang mereka lakukan saat tidak diberi arahan seperti menggambar, membuat sesuatu, atau hanya mengamati lingkungan sekitar.
Intinya, jangan buru-buru menilai anak "tidak berbakat" hanya karena belum menunjukkan hasil konkret. Kadang, yang dibutuhkan hanyalah ruang, waktu, dan orang tua yang siap mendampingi dan memperhatikan. Pendekatan yang santai namun penuh perhatian, dapat kita mulai dengan menangkap sinyal-sinyal kecil tentang apa yang disukai anak sehingga nantinya bisa menjadi dasar untuk mendukung minat dan potensi mereka tumbuh dengan alami.
#griyabelajaralita #20harijadibuku #GuruInspiratif #JoeraganArtikel #day5
Posting Komentar untuk "Cara Sederhana Menggali Minat Anak Sejak Dini"